Pendulangan Intan Salah Satu Objek Wisata

Jumat, 12 April 20130 komentar

Pendulangan Intan Salah Satu Objek Wisata



Orang – orang dari luar Kalimantan Selatan yang kebetulan berada di “Tanah Banjar “ ini terutama bagi wisatawan tak pernah melewatkan mengunjungi daerah pendulangan ini..
Kawasan daerah pendulangan tradisional di Desa Pumpung, kelurahan Sungai Tiung, Kecamatan Cempaka. Mendulang intan bagi penduduk Desa Pumpung dan sekitarnya, merupakan mata pencaharian turun -temurun. Tetapi banyak juga dari daerah lain yang datang untuk mengadu nasib. Di daerah ini, disamping mendulang intan juga mendulang emas. Umumnya pendulang bekerja dengan kerja berkelompok.- kelompok. Jumlah anggota kelompok ini ada yang puluhan orang. Sebelum bekerja mereka terlebih dahulu mengenali tempat yang dimungkinkan atau diperkirakan terdapat intan. Untuk mencari tempat ini biasanya ada pemandu atau orang setempat menamakannya “mualim”. Lobang yang digali mencapai kedalaman 15 meter dengan menggunakan perkakas tradisional seperti dulangan yang berbentuk bulat kerucut yang terbuat dari kayu, tirak atau linggis, tangguk kecil yang dibuat dari anyaman rotan. Untuk membuang air dari lobang itu, mereka menggunakan pompa air .
Mereka bekerja dari pagi sampai sore. Ada beberapa larangan atau tabu selama bekerja antara lain : tidak boleh menyebut nama intan tetapi “galuh”. Sebab apabila menyebut “intan” maka intannya itu akan menjauh. Tidak boleh berkata-kata yang tidak sopan apalagi berbuat melanggar etika.
Cempaka adalah kawasan pendulangan intan dan emas yang terletak sekitar 47 km dari Kota Banjarmasin dan 7 km dari Kota Banjarbaru.
Di tempat ini akan dapat melihat langsung bagai mana para pendulang bekerja mencari intan atau emas di lobang – lobang galian sampai pada proses pencucian batu – batu yang masih bercampur lumpur.
Pada tahun 1846 di tambang ini pernah didapatkan intan seberat 20 karat. Dan pada tahun 1850 rekor itu telah dipecahkan dengan didapatkannya intan seberat 167,5 karat. Pada tanggal 26 Agustus 1965. ditemukan 166,75 karat oleh sekelompok pedulang intan di bawah pimpinan H. Madslam dkk (24 orang) di lokasi pendulangan intan Sungai Tiung Kec. Cempaka Kota Banjarbaru Kalsel ( pada waktu itu masih wilayah Kabupaten Banjar ) Presiden Soekarno memberi nama intan itu “ Intan Trisakti “.
*** Arsyad Indradi.
Share this article :

Posting Komentar

 
Support : Creating Website | Johny Template | Mas Template
Copyright © 2011. Budaya Urang Banjar - All Rights Reserved
Template Created by Creating Website Published by Mas Template
Proudly powered by Blogger